ISRA MIRAJ adalah sebuah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam karena pada peristiwa inilah Rasulullah mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat pada surah ke-17 di Alquran, yaitu Surah Al-Isra.

Pada kesempatan kali ini SMK Negeri 2 Muara Enim juga memperingati Isra Miraj yang diselenggarakan pada tanggal 4 Maret 2022. Kegiatan ini diikuti seluruh dewan guru dan pegawai, serta siswa-siswi SMK Negeri 2 Muara Enim. Dalam kegiatan isra miraj ini, SMK Negeri 2 Muara Enim mengangkat tema “Meningkatkan Kualitas Akhlak & Ibadah Kaum Milenial Di Masa Pandemi”. kegiatan dibuka dengan sambutan Kepala Sekolah Bapak Ahmad Jon Areli, S.Pd.,M.Pd. dalam sambutannya, beliau memberikan pesan moral dan motivasi kepada seluruh warga sekolah baik guru, pegawai, serta siswa-siswi Smk Negeri 2 Muara Enim.

Dalam kegiatan kali ini yang menjadi penceramah adalah ustad Ali Mursyi Abdul Rasyid, S.Sos.I., M.Us. Ceramah beliau tampak sangat komunikatif sehingga membuat acara semakin meriah,

Tujuan Isra dan Miraj :

Tujuan dan hikmah sebenarnya dari Isra dan Miraj adalah untuk memuliakan Rasulullah SAW dan untuk memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban ciptaan Allah, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Isra’ ayat 1: لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنا  (Agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami). Selain itu, Isra dan Miraj juga ditujukan untuk mengagungkan derajat Nabi Muhammad SAW serta sebagai penguat hati beliau dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang dilontarkan orang-orang kafir Quraisy, terlebih setelah ditinggal mati oleh paman beliau Abu Thalib dan isteri beliau Khadijah.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, sebagaimana ditetapkan para ulama ahlussunnah, bahwa tujuan dari Isra dan Miraj bukanlah untuk menemui Allah. Barangsiapa yang berkeyakinan seperti ini maka ia telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya. Allah berfirman:

فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Maknanya: “Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari alam semesta”. Q. S. Ali Imran: 97.

Allah tidak boleh disifati dengan sifat-sifat makhluk. Tidak boleh dikatakan bagi-Nya di atas, di bawah, di depan, di belakang atau di semua arah.  Allah berfirman:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

Maknanya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah baik dari satu segi maupun semua segi”. Q. S. as-Syura [42]: 11. Wahyu yang diterima Rasulullah Saat Miraj.

Ketika Nabi berada di atas Sidrat al-Muntaha beliau mendengar kalam Allah yang dzati azali dan abadi, bukan berupa bahasa, huruf, dan suara. Allah membuka hijab dari Rasulullah; Allah memperdengarkan kalam-Nya pada saat Rasulullah berada di suatu tempat di atas Sidratul Muntaha; suatu tempat yang tidak pernah dikotori dengan perbuatan maksiat dan bukan tempat di mana Allah berada seperti dugaan sebagian orang, sebab Allah ada tanpa tempat.

Alhamdulillah sebab Rahmat Allah SWT  acara ini pun berjalan dengan lancar dan sukses.